Rabu, 19 Februari 2014






SEJARAH ISLAM

Sejarah Islam dan perkembangan Islam  semenjak jaman nabi hingga sekarang ini telah mengalami perkembangan pesat. Agar tidak melebar, maka pembatasan tentang sejarah Islam disini yaitu membahas perkembangan ajaran agama Islam melalui fase perkembangan dan peralihan kekuasaan.

Seperti yang dikutip dari wikipedia, Sejarah Islam adalah sejarah agama Islam mulai turunnya wahyu pertama pada tahun 622 yang diturunkan kepada rasul yang terakhir yaitu Muhammad bin Abdullah di Gua Hira, Arab Saudi sampai dengan sekarang.


Nabi Muhammad adalah nabi akhir zaman setelah beliau wafat, maka pemetaan peralihan kekuasaan dan perkembangan agama islam selanjutnya masuk masa Khalifa dan masa sesudahnya. Berikut ini adalah perkembanganya:
Masa Khulafaur Rasyidin
632 M – Nabi Muhammad wafat dan sahabat nabi Abu Bakar diangkat menjadi khalifah. Sementara Usamah bin Zaid memimpin ekspedisi ke Syria. Pada ekspedisi tersebut terjadi perang terhadap orang yang murtad kaum Bani Tamim dan Musailamah al-Kadzab.
633 M – Pengumpulan Al Quran dimulai.
634 M – Abu Bakar wafat dan Umar bin Khatab diangkat sebagai khalifah berikutnya. Beliau berhasil menaklukan Damaskus.
636 M – Perang terjadi di Ajnadin terhadap tentara Romawi dan Syria, Mesopotamia, dan Palestina berhasil ditaklukkan. Perang dan takluknya Kadisia atas tentara Persia.
638 M – Penaklukan Baitulmuqaddis oleh tentara Islam. Peperangan dan penkalukan Jalula atas Persia.
639 M – Penaklukan Madain, kerajaan Persia.
640 M – Kerajaan Islam Madinah mulai membuat mata uang Islam. Masa itu juga tentara Islam megepung dan menaklukan kota Alfarma, Mesir.
641 M – Penaklukan Mesir oleh tentara Islam.
642 M – Takluknya Nahawand, kerajaan Persia dan Penaklukan Persia secara keseluruhan.
644 M – Umar bin Khatab wafat syahid akibat dibunuh. Selanjutnya Utsman bin Affan di angkat menjadi khalifah.
645 M – Penaklukan Cyprus.
646 M – Penyerangan Byzantium di kota Iskandariyah Mesir.
647 M – Angkatan Tentara Laut Islam didirikan dan diketuai oleh Muawiyah Abu Sufyan. Perang di laut melawan angkatan laut Byzantium.
648 M – Pemberontakan menentang pemerintahan Utsman bin Affan.
656 M – Utsman mati akibat dibunuh. Ali bin Abi Talib dilantik menjadi khalifah. Terjadinya Perang Jamal.
657 M – Ali bin Abi Thalib memindahkan pusat pemerintahan dari Madinah ke Kufah. Perang Siffin meletus.
659 M – Ali bin Abi Thalib menyerang kembali Hijaz dan Yaman dari Muawiyah. Muawiyah menyatakan dirinya sebagai khalifah Damaskus.
661 M – Ali bin Abi Thalib mati dibunuh. Pemerintahan Khulafaur Rasyidin berakhir. Hasan (Cucu Nabi Muhammad) kemudian diangkat sebagai Khalifah ke-5 Umat Islam menggantikan Ali bin Abi Thalib.
661 M – Setelah sekitar 6 bulan Khalifah Hasan memerintah, 2 kelompok besar pasukan Islam yaitu Pasukan Khalifah Hasan di Kufah dan pasukan Muawiyah di Damsyik telah siap untuk memulai suatu pertempuran besar. Ketika pertempuran akan pecah, Muawiyah kemudian menawarkan rancangan perdamaian kepada Khalifah Hasan yang kemudian dengan pertimbangan persatuan Umat Islam, rancangan perdamaian Muawiyah ini diterima secara bersyarat oleh Khalifah Hasan dan kekhalifahan diserahkan oleh Khalifah Hasan kepada Muawiyah. Tahun itu kemudian dikenal dengan nama Tahun Perdamaian/Persatuan Umat (Aam Jamaah) dalam sejarah Umat Islam. Sejak saat itu Muawiyah menjadi Khalifah Umat Islam yang kemudian dilanjutkan dengan sistem Kerajaan Islam yang pertama yaitu pergantian pemimpin (Raja Islam) yang dilakukan secara turun temurun (Daulah Umayyah) dari Daulah Umayyah ini kemudian berlanjut kepada Kerajaan-Kerajaan Islam selanjutnya seperti Daulah Abbasiyah, Fatimiyyah, Usmaniyah dan lain-lain.
Masa Kerajaan Bani Ummaiyyah
661 M – Muawiyah menjadi khalifah dan mndirikan Kerajaan Bani Ummaiyyah.
669 M – Persiapan perang melawan Konstantinopel
670 M – Penaklukan Kabul.
677 M – Penyerangan Konstantinopel yang pertama namun gagal.
679 M – Penyerangan Konstantinopel yang kedua namun gagal karena Muawiyah meninggal di tahun 680.
680 M – Kematian Muawiyah. Yazid I menaiki tahta. Peristiwa pembunuhan Saidina Hussein.
685 M – Khalifah Abdul Malik menjadikan Bahasa Arab sebagai bahasa resmi kerajaan.
700 M – Tentara Islam melawan kaum Barbar di Afrika Utara.
711 M – Penaklukan Sepanyol, Sind, dan Transoxiana.
712 M – Tentara Bani Ummayyah ke Spanyol, Sind, dan Transoxiana.
713 M – Penaklukan Multan.
716 M – Serangan kepada Konstantinopel.
717 M – Umar bin Abdul Aziz menjadi khalifah. Pembaharuan yang hebat dijalankan.
725 M – Tentara Islam melawan Nimes di Perancis.
749 M – Kekalahan tentera Ummayyah di Kufah, Iraq ditangan tentara Abbasiyyah.
750 M – Damaskus ditaklukkan oleh tentera Abbasiyyah. Runtuhnya Kerajaan Bani Ummaiyyah.

Masa Kerajaan Bani Abbasiyyah
752 M – Berdirinya Kerajaan Bani Abbasiyyah.
755 M – Pemberontakan Abdullah bin Ali. Pembunuhan Abu Muslim.
756 M – Abd ar-Rahman I mendirikan Kerajaan Bani Ummaiyyah di Spanyol.
763 M – Pendirian kota Baghdad. Kekalahan tentara Abbasiyyah di Spanyol.
786 M – Harun al-Rasyid menjadi Khalifah.
792 M – Penyerangan selatan Perancis.
800 M – Aljabar diciptakan oleh Al-Khawarizmi.
805 M – Perlawanan atas Byzantium. Penyerangan Pulau Rhodes dan Cyprus.
809 M – Kematian Harun al-Rasyid. Al-Amin diangkat menjadi khalifah.
814 M – Perang saudara antara Al-Amin dan Al-Ma’mun. Al-Amin terbunuh dan Al-Ma’mun menjadi khalifah.
1000 M – Masjid Besar Cordoba siap dibangun.
1005 M – Multan dan Ghur ditaklukkan.
1055 M – Baghdad diserang oleh tentara Turki Seljuk. Pemerintahan Abbasiyyah-Seljuk dimulai, yang berdiri sampai tahun 1258 ketika tentara Mongol memusnahkan Baghdad.
1085 M – Tentara Kristen menyerang Toledo (di Spanyol).
1091 M – Bangsa Norman menyerang Sicilia, pemerintahan Islam di sana berakhir.
1095 M – Perang Salib pertama dimulai.
1099 M – Tentara Salib menaklukkan Baitul Maqdis. Mereka membunuh semua penduduknya.
1144 M – Nuruddin Zengi menaklukkan Edessa dari tentera Kristian. Perang Salib kedua berlaku.
1187 M – Salahuddin Al-Ayubbi menaklukkan Baitulmuqaddis dari tentera Salib. Perang Salib ketiga berlaku.
1194 M – Tentera Muslim menaklukkan Delhi, India.
1236 M – Tentera Kristen menaklukkan Cordoba (di Spanyol).
1258 M – Tentera Mongol menyerang dan memusnahkan Baghdad. Ribuan penduduk terbunuh. Runtuhnya Baghdad. Tamatnya pemerintahan Kerajaan Bani Abbasiyyah-Seljuk.
1260 M – Kebangkitan Islam. Kerajaan Bani Mamluk di Mesir (merupakan pertahanan Islam yang ketiga terakhir setelah Makkah & Madinah) pimpinan Sultan Saifuddin Muzaffar Al-Qutuz menewaskan tentera Mongol di dalam pertempuran di Ain Jalut.
Masa Kerajaan Turki Utsmani
1243 M – Bangsa Turki yang hidup secara nomad menetap secara tetap di Asia Kecil.
1299 M – Sebuah wilayah pemerintahan kecil Turki di bawah Turki Seljuk didirikan di barat Anatolia.
1301 M – Osman I menyatakan dirinya sebagai sultan. Berdirinya Kerajaan Turki Usmani.
1345 M – Turki Seljuk menyeberangi Selat Bosporus.
1389 M – Tentara Utsmani menewaskan tentara Serb di Kosovo.
1402 M – Timurlane, Raja Tartar (Mongol) menumpaskan tentera Uthmaniyyah di Ankara.
1451 M – Sultan Muhammad al-Fatih menjadi pemerintah.
1453 M – Constantinople ditaklukkan oleh tentara Islam pimpinan Sultan Muhammad al-Fatih. Berakhirnya Kerajaan Byzantium.
1520 M – Sultan Sulaiman al-Qanuni dilantik menjadi sultan.
1526 M – Perang Mohacs
1529 M – Serangan dan kepungan ke atas Vienna.
1571 M – Perang Lepanto terjadi.
1641 M – Pemerintahan Sultan Muhammad IV
1683 M – Serangan dan kepungan ke atas Vienna untuk yang kedua kalinya.
1687 M – Sultan Muhammad IV meninggal dunia.
1703 M – Pembaharuan kebudayaan di bawah Sultan Ahmed III.
1774 M – Perjanjian Kucuk Kaynarca.
1792 M – Perjanjian Jassy.
1793 M – Sultan Selim III mengumumkan “Pentadbiran Baru”.
1798 M – Napoleon mencoba untuk menaklukkan Mesir.
1804 M – Pemberontakan dan kebangkitan bangsa Serbia pertama.
1815 M – Pemberontakan dan kebangkitan bangsa Serbia kedua.
1822 M – Bermulanya perang kemerdekaan Greece.
1826 M – Pembunuhan massal tentara elit Janissari. Kekalahan tentera laut Uthmaniyyah di Navarino.
1829 M – Perjanjian Adrianople.
1830 M – Berakhirnya perang kemerdekaan Greece.
1841 M – Konvensyen Selat.
1853 M – Dimulainya Perang Crimea.
1856 M – Berakhirnya Perang Crimea.
1878 M – Kongres Berlin. Serbia dan Montenegro diberi kemerdekaan. Bulgaria diberi kuasa autonomi.
1912 M – Perang Balkan pertama.
1913 M – Perang Balkan kedua.
1914 M – Kerajaan Turki Utsmani memasuki Perang Dunia I sebagai sekutu kuasa tengah.
1919 M – Mustafa Kemal Atatürk mendarat di Samsun.
1923 M – Sistem kesultanan dihapuskan. Turki menyatakan sebagai sebuah Republik.
1924 M – Khalifah dihapus. Berakhirnya pemerintahan Kerajaan Turki Utsmani.
Itulah masa perkembangan Islam mulai jaman nabi sampai dengan masa khalifa. Namun terakhir kali pada tahun 1924 berakhirnya masa Turki Utsmani, berakhir pula ke-Khalifaan. Semoga bisa memberikan manfaat.

source: id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_Islam

Motivasi MARIO TEGUH

Kata Motivasi Mario Teguh Tentang Kehidupan - Sudah tidak dapat diragukan lagi keberadaan Mario Teguh sebagai salah satu motivator terkenal dan terpopuler saat ini di Indonesia. Salah satu hal yang paling banyak disukai oleh masyarakat terkait dengan keberadaan Mario Teguh sebagai motivator adalah tentang kata motivasi tentang kehidupan yang sering dijadikan inspirasi oleh berbagai kalangan dalam mencapai kehidupan yang sukses.

Selain kata motivasi Mario Teguh tentang kehidupan yang paling banyak disukai, berbagai kata-kata lainnya juga kerap dikutip dan dijadikan sebagai motivasi oleh banyak kalangan, misalnya seperti kata mutiara Mario Teguh tentang kehidupan, bahkan sebgian kalangan ada juga yang mengitip kata motivasi Mario Teguh tentang cinta untuk menggapai kesuksesan mereka dalam dunia percintaan.

kata motivasi mario teguh terbaru

Pada kesempatan kali ini blog Berita Terhangat akan mencoba mempublikasikan beberapa kata motivasi Mario Teguh tentang Kehidupan kepada Anda. Kata Motivasi Mario Teguh ini sendiri merupakan kelanjutan dari artikel sebelumnya, yaitu tentang Cerita Cinta Mario Teguh dan kata mutiara motivasi belajar yang sudah dipublikasikan kepada Anda.

Kata Motivasi Mario Teguh Tentang Kehidupan


Untuk melihat dan membaca secara lengkap tentang berbagai ungkapan kata-kata motivasi Mario Teguh tentang kehidupan tersebut, maka Anda bisa mendapatkannya seperti yang akan dipublikasikan berikut dibawah ini:
  
Tugas kita bukanlah untuk berhasil. Tugas kita adalah untuk mencoba, karena didalam mencoba itulah kita menemukan dan belajar membangun kesempatan untuk berhasil.
   
Bila Anda belum menemukan pekerjaan yang sesuai dengan bakat Anda, bakatilah apapun pekerjaan Anda Sekarang. Anda akan tampil secemerlang yang berbakat.
   
Jika Anda sedang benar, dan bila Anda sedang salah, jangan terlalu takut. Keseimbangan sikap adalah penentu ketepatan perjalanan naik Anda
   
Kelemahan Anda hanyalah sementara, karena Anda sedang memperkuatnya; tetapi bila Anda jadikan alasan bagi kurang baiknya hasil, kelemahan itu menjadi permanen.
   
Kasih sayang adalah pembangun kasih sayang. Janganlah menuntut perhatian dan kasih sayang dari pasangan Anda, bila Anda tidak memulai yang Anda tuntut.
   
Jika kita hanya mengerjakan yang sudah kita ketahui, kapankah kita akan mendapatkan pengetahuan baru? Melakukan yang belum kita ketahui adalah pintu menuju pengetahuan.
   
Dia yang menolak memperbarui cara-cara kerjanya yang tidak lagi menghasilkan, berlaku seperti orang yang terus memeras jerami untuk mendapatkan santan.
   
Hanya orang takut yang bisa berani, karena keberanian adalah melakukan sesuatu yang ditakutinya. Maka, bila merasa takut, Anda punya kesempatan untuk bersikap berani.
   
Semakin banyak yang Anda inginkan, akan semakin banyak yang hanya tinggal jadi keinginan. Fokus pada satu keinginan memungkinkan pencapaian banyak keinginan.
   
Orang-orang yang berhenti belajar akan menjadi pemilik masa lalu. Orang-orang yang masih terus belajar, akan menjadi pemilik masa depan.
   
Kepedihan di masa lalu itu terjadi satu kali. Jangna mengulanginya dalam pikiran dan perasaan, karena kepedihan itu akan mengganda dan melemahkan Anda.


Demikianlah beberapa kata motivasi Mario Teguh tentang kehidupan yang didalamnya sudah mencakup kata motivasi Mario Teguh tentang sukse, kata motivasi Mario Teguh tentang patah hati, dan kata motivasi Mario Teguh tentang sahabat. Semoga artikel ini kiranya bermanfaat bagi Anda.
Click here to find out more!
Nama           :  MUHAMAD RIFAI
  
Kelas           : XII K2

No               : 26

Alamat         : MARON, SRENGAT, BLITAR

Hobi          : -Bermain Musik
                   -Footsale
                   -Bikin lagu
                   -Main gitar, kybord dan teknik screamo vocal hehe :p
Facebook  : Faiy Ciboxs ( Aldista Faiy Shaputra )

Kutipan     : Misi Menuju kesuksesan dengan segala jeri payah
                  pantang menyerah untuk mendapatkan sesuatu ( Meski kadang agak malas :p )

DAFTAR PARPOL 2014


JAKARTA, KOMPAS.com — Sepuluh partai politik yang lolos verifikasi faktual telah mendapatkan nomor urut peserta Pemilu 2014. Pengundian nomor itu dilakukan di kantor Komisi Pemilihan Umum, Jakarta, Senin (14/1/2013) siang.
Mereka yang mewakili mengambil nomor urut ialah Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum, Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie, Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Tjahjo Kumolo, Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar.
Ada pula Presiden DPP Partai Keadilan Sejahtera Luthfi Hasan Ishaaq, Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional Hatta Rajasa, Wakil Ketua Umum DPP Partai Persatuan Pembangunan Suharso Monoarfa, Ketua Umum DPP Partai Hanura Wiranto, Ketua Umum DPP Partai Nasdem Rio Capela, dan Ketua Umum DPP Partai Gerindra Suhardi.
Berikut adalah hasil pengundian nomor urut parpol.
Nomor urut 1: Partai Nasional Demokrat (Partai Nasdem)
Nomor urut 2: Partai Kebangkitan Bangsa (PKB)
Nomor urut 3: Partai Keadilan Sejahtera (PKS)
Nomor urut 4: Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P)
Nomor urut 5: Partai Golongan Karya (Partai Golkar)
Nomor urut 6: Partai Gerakan Indonesia Raya (Partai Gerindra)
Nomor urut 7: Partai Demokrat
Nomor urut 8: Partai Amanat Nasional (PAN)
Nomor urut 9: Partai Persatuan Pembangunan (PPP)
Nomor urut 10: Partai Hati Nurani Rakyat (Partai Hanura)
Sebelum mengambil nomor urut peserta pemilu, perwakilan parpol terlebih dulu mengambil nomor antrean. Proses itu disaksikan komisioner KPU yang dipimpin Husni Kamil Manik, Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu Jimly Asshidiqie, dan pihak Kementerian Dalam Negeri. Parpol peserta pemilu juga membawa jajaran pengurus partai.
Berita terkait situasi politik jelang Pemilu 2014 dapat diikuti dalam topik:
Parpol Peserta Pemilu 2014
Geliat Politik Jelang 2014

SEJARAH CANDI PENATARAN

Candi Penataran

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Candi Panataran
RA 34200116.JPG
Kompleks Candi Penataran: Candi Angka Tahun, dengan Candi Naga dan Candi Utama di belakangnya.
Candi Penataran is located in Indonesia
Lokasi dalam Indonesia
Informasi bangunan
Lokasi Desa Penataran, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar, Jawa Timur.
Negara Indonesia
Koordinat 8°00′57″LS 112°12′33″BTKoordinat: 8°00′57″LS 112°12′33″BT
Awal konstruksi sekitar 1200 Masehi
Penyelesaian terus ditambah dan digunakan hingga 1415 Masehi
Sistem struktural candi dan teras berundak dari susunan blok batu andesit yang saling mengunci
Jenis candi
Candi Penataran atau Candi Panataran atau nama aslinya adalah Candi Palah adalah sebuah gugusan candi bersifat keagamaan Hindu Siwaitis yang terletak di Desa Penataran, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Candi termegah dan terluas di Jawa Timur ini terletak di lereng barat daya Gunung Kelud, di sebelah utara Blitar, pada ketinggian 450 meter di atas permukaan laut. Dari prasasti yang tersimpan di bagian candi diperkirakan candi ini dibangun pada masa Raja Srengga dari Kerajaan Kadiri sekitar tahun 1200 Masehi dan berlanjut digunakan sampai masa pemerintahan Wikramawardhana, Raja Kerajaan Majapahit sekitar tahun 1415.
Dalam kitab Desawarnana atau Nagarakretagama yang ditulis pada tahun 1365, Candi ini disebut sebagai bangunan suci "Palah" yang dikunjungi Raja Hayam Wuruk dalam perjalanan kerajaan bertamasya keliling Jawa Timur.[1]
Pada tahun 1995 candi ini diajukan sebagai calon Situs Warisan Dunia UNESCO dalam daftar tentatifnya.[2]

Kompleks candi

Arca dwarapāla penjaga pintu gerbang.
Kompleks candi ini adalah gugusan beberapa bangunan yang membujur dalam poros barat laut-tenggara. Di belakang candi utama di sisi timur terdapat sungai yang berhulu di gunung Kelud. Kompleks candi ini disusun dalam pola linear, beberapa candi perwara dan balai pendopo terletak di depan candi utama. Tata letak ini berbeda dengan candi pada langgam Jawa Tengah, misalnya Candi Sewu, yang disusun dalam pola mandala konsentrik dengan candi utama terletak di tengah halaman candi dikelilingi barisan candi perwara. Pola susunan linear dengan pola agak tidak beraturan pada candi Penataran ini merupakan ciri khas langgam Jawa Timur yang berkembang pada zaman Kediri hingga Majapahit, lalu dilanjutkan pada pola tata letak Pura Bali.
Kompleks bangunan Candi Penataran menempati areal tanah seluas 12.946 meter persegi berjajar membujur dari barat laut ke timur dan tenggara. Seluruh halaman komplek percandian kecuali yang bagian tenggara dibagi menjadi tiga bagian, yang dipisahkan oleh dua dinding. Untuk lebih mudahnya dalam memahami kompek Candi Penataran, bagian-bagian dari Candi Penataran disebut halaman depan, halaman tengah, dan halaman belakang. Susunan dari komplek Candi Penataran yang sangat unik dan tidak tersusun simetris. Hal ini mengambarkan bahwa pembuatan candi tidak dalam satu periode. Berikut adalah bagian-bagian dari Candi Penataran:

Halaman depan

Masuk kedalam halaman depan, pintu gerbang terletak di sisi barat laut kompleks candi, diapit oleh dua arca Dwarapala, penjaga pintu degan angka tahun 1242 Saka atau 1320 Masehi terpahat pada arca. Masyarakat setempat menyebutnya sebagai Reco Pentung. Berdasarkan pahatan angka tahun yang ada pada kedua lapik arca tersebut, para sejarahwan menyimpulkan bahwa bangunan Candi Palah baru diresmikan menjadi Candi Negara pada masa pemerintahannya Raja Jayanegara dari Majapahit. Sebelah timur kedua arca tersebut terdapat sisa-sisa pintu gerbang yang terbuat dari batu bata merah.

Bale Agung

Melalui bekas pintu gerbang, sampailah pada bagian terdepan dari Candi Penataran, Bale Agung. Lokasi bangunan tersebut terletak di bagian barat laut halaman depan, posisinya sedikit menjorok ke depan. Bangunan seluruhnya terbuat dari batu, didingnya masih polos dan memiliki empat buah tangga, dua buah terletak di sisi tenggara, sehingga bangunan ini terkesan menghadap tenggara. Sedangkan dua buah yang lain terletak di sisi timur laut dan barat daya terkesan sebagai tangga ke pintu samping. Pada diding utara dan selatan terdapat dua buah tangga masuk yang membagi dinding sisi timur menjadi tiga bagian.
Sekeliling tubuh bangunan Bale Agung dililit oleh ular naga. Kepala ular naga tersembul di bagian kanan dan kiri bangunan. Masing-masing tangga naik terdapat arca penjaga yang berupa arca mahakala. Bangunan Bale Agung berukuran panjang 37 meter, lebar 18,84 meter dan tinggi 1,44 meter. Di atas ada pelataran yang di masing-masing sudutnya ada umpak-umpak batu yang diperkirakan sebagai penumpu tiang-tiang kayu yang digunakan untuk atap bangunan. Fungsi bangunan Bale Agung menurut N.J Krom seperti juga di Bali dipergunakan untuk tempat musyawarah para pendeta atau pendanda. Dipastikan bale atau pendopo ini pernah dinaungi struktur tiang dan atap dari bahan organik kayu dan mungkin beratap ijuk atau sirap yang telah lapuk dan musnah.

Pendopo Teras

Lokasi bangunan terletak di sebelah tenggara bangunan Bale Agung. Pendopo Teras seluruhnya terdiri dari batu, berbentuk empat persegi panjang dengan ukuran 29,05 meter x 9,22 meter x 1,5 meter. Diperkirakan Pendopo Teras digunakan sebagai tempat untuk meletakkan sesaji dalam upacara keagamaan atau tempat peristirahatan raja dan bangsawan lainnya. Pada sisi barat terdapat dua buah tangga naik yang berupa undak-undakan, tangga ini tidak berlanjut di dinding bagian timur. Pada masing-masing sudut tangga masuk di sebelah kiri dan kanan pipi tangga terdapat arca raksasa kecil bersayap dengan lutut kaki ditekuk pada satu kakinya dan salah satu tangannya memegang gada. Pipi tangga bagian yang berbentuk ukel besar berhias tumpal yang indah.
Bangunan Pendopo Teras berangka tahun 1297 Saka atau 1375 Masehi. Letak pahatan tahun ini agak sulit mencarinya karena berbaur dengan hiasan yang berupa sulur daun-daunan, lokasinya berada di pelipit bagian atas dinding sisi timur. Seperti pada Bale Agung, Pendopo Teras juga dililit teras ular yang ekornya saling berbelitan, kepalanya tersembul ke atas di antara pilar-pilar bangunan. Kepala ular sedikit mendongak ke atas, memakai kalung dan berjambul. Pada dinding Pendopo Teras terdapat relief-relief yang menceritakan kisah tentang Bubhuksah dan Gagang Aking yang di dalam cerita rakyat dikenal dengan kisah Bela-belu dan Dami aking, Sang Setyawan dan Sri Tanjung.

Candi Angka Tahun

Candi Angka Tahun di kompleks Penataran
Candi Angka Tahun berangka tahun 1291 Saka atau 1369 Masehi. Masyarakat Jawa Timur lebih mengenalnya dengan nama Candi Brawijaya yang merupakan bangunan yang paling dikenal dalam kompleks Candi Penataran dan juga digunakan sebagai lambang kodam V Brawijaya. Terkadang ada juga yang menyebutnya Candi Ganesha karena didalam bilik candinya terdapat sebuah arca Ganesha. Lokasi candi berada di sebelah tenggara bangunan pendopo teras dalam jarak sekitar 20 meter. Pintu masuk candi terletak di bagian barat, pipi tangganya berakhir pada bentuk ukel besar dengan hiasan tumpal yang berupa bunga-bungaan dalam susunan segitiga sama kaki. Bagian dalam relung candi terdapat sebuah arca Ganesha dari batu dalam posisi duduk di atas padmasana. Pada bagian atas bilik candi pada batu penutup cungkup terdapat relief Surya Majapahit yakni lingkaran yang dikelilingi oleh jurai pancaran sinar yang berupa garis-garis lurus dalam susunan beberapa segitiga sama kaki. Relief Surya Majapahit juga ditemukan di beberapa candi yang lain di Jawa Timur ini dalam variasi yang sedikit berbeda sebagai lambang kerajaan.
Candi Angka Tahun seperti umumnya bangunan-bangunan candi lain, terdiri dari bagian-bagian yang disebut kaki candi yaitu bagian candi yang bawah, kemudian tubuh candi, terdapat bilik atau kamar candi (garbagriha) dan kemudian mastaka atau kemuncak bangunan yang berbentuk kubus. Pada bagian mahkota terdapat hiasan yang raya dan pada masing-masing dinding tubuh candi terdapat relung-relung atau ceruk yang berupa pintu semu yang di bagian atasnya terdapat kepala raksasa kala yang rupanya menakutkan. Kepala makhluk seperti ini disebut kepala kala yang di Jawa Timur sering disebut Banaspati yang berarti raja hutan. Penempatan kepala kala di atas relung candi dimaksudkan untuk menakut-nakuti roh jahat agar tidak berani masuk komplek percandian. Sementara itu pada sekeliling bangunan ini terdapat sisa-sisa tembok bata yang tinggal bagian dasarnya dengan pintu masuk di sisi barat laut. Bangunan-bangunan di halaman pertama ini seluruhnya terbuat dari batu andesit. Kecuali dua buah pondasi dari bata berdenah persegi panjang, terletak di sebelah timur laut candi angka tahun ini. Di sebelah kiri candi angka tahun terdapat arca wanita yang ditafsirkan sebagai arca perwujudan Gayatri Rajapatni.

Halaman tengah

Memasuki halaman kedua dari Candi Penataran, terdapat dua buah arca Dwarapala dalam ukuran yang lebih kecil dibanding Dwarapala pintu masuk candi. Seperti pada arca Dwarapala di pintu masuk, Dwarapala ini pun pada lapik arcanya juga terpahat angka tahun, tertulis tahun 1214 Saka atau 1319 Masehi, setahun lebih tua dibanding Dwarapala di pintu masuk, juga berasal dari zaman Raja Jayanegara. Halaman tengah atau halaman kedua ini terbagi menjadi dua bagian oleh tembok bata yang membujur arah percandian di tengah halaman. Tembok tersebut sekarang hanya tinggal pondasinya saja yang masih terlihat. Pada bagian timur laut ada enam buah sisa bangunan dari batu maupun dari bata. Tiga buah tinggal sisanya berupa pondasi dari bata, dua buah berupa batur dan sebuah lagi berupa candi tanpa penutup di atasnya. Batur pertama terbuat dari batu bercampur bata dengan ukuran lebih besar dibanding batur satunya yang khusus terbuat dari batu.

Candi Naga

Candi Naga
Relief gambar dwarapāla (penjaga pintu).
Pada bagian dalam halaman tengah ini terdapat Candi Naga yang hanya tersisa bagian kaki dan badan dengan ukuran lebar 4,83 meter, panjang 6,57 meter dan tinggi 4,70 meter. Nama Candi Naga digunakan untuk menamakan bangunan ini karena sekeliling tubuh candi dililit naga dan disangga tokoh-tokoh berbusana raya seperti raja sebanyak sembilan buah, masing-masing berada di sudut-sudut bangunan, bagian tengah ketiga dinding dan di sebekah kiri dan kanan pintu masuk. Para Batara ini menggambarkan sosok makhluk kahyangan, yaitu para dewa dilihat berdasarkan dari ciri busana raya dan perhiasan mewah yang dikenakannya. Salah satu tangannya memegang genta (lonceng upacara) dan tangan yang lainnya menopang tubuh naga yang melingkar di bagian atas bangunan dalam keadaan berdiri dan menjadi pilaster bangunan. Masing-masing dinding tubuh candi dihiasi dengan relief-relief buatan yang disebut dengan motif medalion. Pintu masuk candi terletak di barat laut dengan pipi tangga berhiaskan tumpal dengan ukuran lebar 4,83 meter, panjang 6,57 meter dan tinggi 4,70 meter. Di depan telah disampaikan bahwa gambar naga di sangga 9 orang ini mengisyaratkan sebuah candrasengkala ”Naga muluk sinangga jalma” yang berarti angka tahun 1208 Saka atau 1286 M dimasa pemerintahan Kertanegara.

Pondasi bata

Masih dalam lingkungan halaman tengah, terdapat sebuah pondasi dari bata yang terkesan menghadap barat daya, diketahui dari bidang menjorok ke sisi barat daya dan membentuk suatu pintu masuk. Lokasinya terletak di sebelah timur candi. Bagian barat daya terdapat dua buah sisa bangunan, yaitu sebuah pondasi dari bata berukuran 10 x 20 meter dan sebuah lagi berdenah bujur sangkar yang memiliki ciri-ciri sama dengan salah satu pondasi di bagian timur laut. Pada bagian sudut barat halaman ini terdapat sekumpulan ambang pintu yang terlepas dari bangunan aslinya. Pada ambang-ambang pintu itu beberapa di antaranya memuat angka tahun yang masih dapat terbaca dengan jelas, yaitu tahun 1245 Saka, 1294 Saka, 1295 Saka, dan dua buah lagi berangka tahun sama yaitu 1301 Saka. Ada dua buah arca Dwarapala lagi dengan angka tahun 1242 Saka terletak di pintu masuk ke halaman ketiga yang mungkin bekas sebuah gapura paduraksa, karena dekat tempat itu terdapat reruntuhan sebuah pintu yang berangka tahun 1240 Saka.

Halaman belakang

Melewati pintu gerbang paduraksa yang hanya tinggal pondasi dan dijaga dua dwarapala, sampailah di halaman ketiga terletak di ujung tenggara sebagai bagian paling belakang dari kompleks candi dan terletak di tanah yang lebih tinggi dari yang lainnya. Karena adanya anggapan bahwa tempat tersebut merupakan tempat yang paling sakral. Ada sekitar 9 buah bekas bangunan di halaman ini yang letaknya tidak beraturan. Dua buah candi yang sudah dapat dikenali adalah bangunan candi induk dan prasasti Palah berupa linggapala. Sepanjang sisi barat laut terdapat lima buah sisa bangunan berupa pondasi dan batur dari batu atau bata. Satu daiantaranya sebuah batur yang terdapat relief-relief cerita candi. Tingginya sekitar satu meter.

Candi utama

Bangunan utama Candi Penataran berbentuk Piramida Berundak.
Pada halaman ketiga ini terdapat bangunan candi induk yang terdiri dari tiga teras tersusun dengan tinggi 7,19 meter. Pada masing-masing sisi tangga terdapat dua arca mahakala, yang pada lapiknya terdapat angka tahun 1269 Saka atau 1347 M. Sekelling dinding candi pada teras pertama terdapat relief cerita Ramayana. Untuk dapat membacanya harus mengikuti arah prasawiya, dimulai dari sudut barat laut. Pada teras kedua sekeliling dinding dipenuhi pahatan relief ceritera Krçnayana yang alur ceriteranya dapat diikuti secara pradaksina (searah jarum jam). Sedangkan di teras ke tiga berupa relief naga dan singa bersayap. Teras ketiga bentuknya hampir bujur sangkar, dinding-dindingnya berpahatkan arca singa bersayap dan naga bersayap. kepalanya sedikit mendongak ke depan sedangkan singa bersayap kaki belakangnya dakam posisi berjongkok sedang kaki depan diangkat ke atas.
Pada sisi sebelah barat daya halaman terdapat dua buah sisa bangunan. Sebuah candi kecil dari batu yang belum lama runtuh yang oleh orang Belanda dulu dinamakan ”klein heligdom” atau bathara kecil. Nampaknya candi inilah yang mula-mula dibuat bersamaan dengan parasasti Palah melalui upacara pratistha tersebut. Sebuah sisa yang lain berupa pondasi dari bata. Kedua sisa bangunan ini menghadap ke arah barat daya. Sederet dengan sisa kedua bangunan ini berdiri sebuah lingga batu yang disebut Prasasti Palah. Dalam area komplek percandian juga terdapat sebuah kolam berangka tahun 1337 Saka atau 1415 Masehi yang terletak di belakang candi sebelah tenggara dekat aliran sungai.

Prasasti Palah

Prasasti Palah menerangkan bahwa “menandakan Kertajaya berbahagia dengan kenyataan tidak terjadi sirnanya empat penjuru dari bencana” dari kalimat ”tandhan krtajayayåhya / ri bhuktiniran tan pariksirna nikang sang hyang catur lurah hinaruhåra nika”. Rasa senangnya tersebut kemudian beliau curahkan dengan perintah dibangunnya prasasti yang tertulis dalam sebuah linggapala oleh Mpu Amogeçwara atau disebut pula Mpu Talaluh. Bangunan tersebut beliau fungsikan untuk menyembah Bathara Palah, seperti yang tertuang dalam prasasti tersebut yang beerbunyi “sdangnira Çri Maharaja sanityangkên pratidina i sira paduka bhatara palah” yang berarti “Ketika beliau Sri Maharaja senantiyasa setiap hari berada di tempat bathara Palah”.

Sejarah

Relief pada candi utama berbentuk kotak panel dan medalion.
Nama asli candi Penataran dipercaya adalah Candi Palah yang disebut dalam prasasti Palah, dibangun pada tahun 1194 oleh Raja Çrnga (Syrenggra) yang bergelar Sri Maharaja Sri Sarweqwara Triwikramawataranindita Çrengalancana Digwijayottungadewa yang memerintah kerajaan Kediri antara tahun 1190 – 1200, sebagai candi gunung untuk tempat upacara pemujaan agar dapat menangkal atau menghindar dari mara bahaya yang disebabkan oleh Gunung Kelud yang sering meletus. Kitab Negarakretagama yang ditulis oleh Mpu Prapanca menceritakan perjalanan Raja Hayam Wuruk, yang memerintah kerajaan Majapahit antara tahun 1350 – 1389, ke Candi Palah untuk melakukan pemujaan kepada Hyang Acalapat, perwujudan Siwa sebagai Girindra (Giri Indra, raja penguasa gunung).
Kesamaan nama Girindra yang disebut pada kitab Negarakretagama dengan nama Ken Arok yang bergelar Girindra atau Girinatha menimbulkan dugaan bahwa Candi Penataran adalah tempat pedharmaan (perabuan) Ken Arok, Girindra juga adalah nama salah satu wangsa yang diturunkan oleh Ken Arok selain wangsa Rajasa dan wangsa Wardhana. Sedangkan Hyang Acalapati adalah salah satu perwujudan dari Dewa Siwa, serupa dengan peneladanan sifat-sifat Bathara Siwa yang konon dijalankan Ken Arok.
Perhatian terhadap prasasti Palah kembali pada tahun 1286, pada masa pemerintahan Kertanegara. Beliau mendirikan Candi Naga dengan hiasan relief naga yang disangga oleh 9 orang sebagai lambang candrasengkala ”Naga muluk sinangga jalma” atau tahun 1208 Saka.
Pada masa pemerintahan Jayanegara candi Penataran mulai mendapat perhatian kembali, kemudian dilanjutkan pada masa Tribuanatunggadewi dan Hayam Wuruk. Pemujaan terhadap Dewa Palah semakin kental diwarnai pemujaan kepada Dewa Gunung atau Syiwa. Candi Penataran diresmikan sebagai candi negara dengan status dharma lepas. Sesuai angka tahun yang dipahatkan didinding kolam yaitu tahun 1337 Saka atau tahun 1415 M merupakan angka tahun termuda di antara angka-angka tahun yang terdapat di kompleks candi Penataran tersebut. Waktu itu Majapahit didalam masa pemerintahan Wikramawardhana.
Semenjak runtuhnya kerajaan Majapahit yang kemudian disusul dengan masuknya agama Islam di Jawa, banyak bangunan suci yang berkaitan dengan agama Hindu dan Budha begitu saja ditinggalkan oleh masyarakat penganutnya. Lama kelamaan bangunan-bangunan suci yang tidak lagi dipergunakan itu dilupakan orang karena masyarakat sebagian besar telah berganti kepercayaan. Akibatnya bangunan tersebut menjadi terlantar tidak ada lagi yang mengurusnya, pada akhirnya tertimbun longsoran tanah dan semak semak belukar.
Candi Penataran ditemukan kembali pada tahun 1815, tetapi sampai tahun 1850 belum banyak dikenal. Penemunya adalah Sir Thomas Stamford Raffles (1781-1826), Gubernur Jenderal pemerintah kolonial Inggris yang pernah berkuasa di Nusantara. Seiring berjalannya waktu, kompleks candi Penataran yang dahulunya sempat terabaikan sekarang mulai mendapatkan perhatian dari pemerintah dan kemudian dipugar. Kini candi ini menjadi tujuan wisata yang menarik.

Relief candi

Relief rendah pada bangunan induk Komplek Percandian Penataran. Perhatikan penggambaran figur manusia yang mirip wayang.

Gaya relief

Selain sebagai komplek percandian terluas, Candi Penataran juga memiliki kekhasan dalam ikonografi reliefnya. Gaya reliefnya menunjukkan bentuk yang jelas berbeda dari candi-candi Jawa Tengah dari sebelum abad ke-11 seperti Candi Prambanan. Wujud relief manusia digambarkan mirip wayang kulit, seperti yang bisa dijumpai pada gaya pengukiran yang ditemukan di Candi Sukuh, suatu candi dari masa akhir periode Hindu-Buddha dalam sejarah Nusantara. Candi ini diusulkan dalam daftar Situs Warisan Dunia UNESCO sejak 19 Oktober 1995.[3]

Bubhuksah dan Gagang Aking

Sepanjang dinding Pendopo Teras terukir kisah Bubhuksah dan Gagang Aking, serta kisah Sri Tanjung. Ceritanya adalah sebaga berikut, Bhuksa digambarkan sebagai sesosok makhluk yang berbadan besar, suka memakan apapun, ikhlas dan tidak pernah tidur. Sedangkan Gagang aking, kurus kering, suka berpuasa dan juga suka tidur. Suatu saat Dewa Siwa menjelma menjadi macan putih guna menguji kedua orang tersebut. Tanggapan dari Gagang Aking adalah ”saya orang yang kurus, jangan makan saya tetapi makanlah teman saya yang gemuk” sedangkan Bhuksa ”silakan makanlah tubuh saya”. Dalam ujian tersebut Bhuksa lulus dan ia kemudian masuk Surga. Hikmah yang bisa dipetik dari kisah tersebut yakni manusia harus ikhlas dalam menjalani hidup ini.

Sri Tanjung

Kisah berikutnya yang terukir pada relief Pendopo Teras adalah kisah Sri Tanjung, yang dimulai dari sisi barat ke selatan dengan putaran prasanawya.[4] Kisah Sri Tanjung diawali dengan lukisan Raden Sidapaksa mengabdi kepada Raja Sulakrama di Negeri Sindurejo. Sidapaksa diutus mencari obat oleh raja kepada kakeknya Bhagawan Tamba Petra dan di sana ia menjalin cinta dengan Sri Tanjung. Setelah menjadi istrinya, Sri Tanjung diboyong ke Sindurejo. Raja Sulakrama tergila-gila dengan Sri Tanjung, sehingga mencari daya agar bisa memisahkannya dengan Sidapaksa.
Sidapaksa lantas diutus ke Sorga, dengan membawa surat yang isinya pembawa surat akan menyerang Sorga. Atas bantuan Sri Tanjung yang menerima warisan selendang dari ayahnya Raden Sudamala, dia bisa ke sorga, dan di sana dia dihajar para dewa. Namun akhirnya dengan menyebut leluhurnya Pandawa dia dibebaskan dan diberi berkah. Sepeninggal Sidapaksa, Sri Tanjung dipaksa oleh Sulakrama dan Sri Tanjung menolak. Mendadak datang Sidapaksa dan Sri Tanjung difitnah mengajak raja berzinah. Akhirnya dengan garang Sidapaksa membunuh Sri Tanjung. Namun Sri Tanjung dihidupkan kembali oleh para dewa. Sidapaksa pun diharuskan membunuh Raja Sulakrama, dan dalam peperangan dia berhasil.

Ramayana dan Kresnayana

Pada dinding Candi Utama terukir relief Ramayana dengan tokoh Rama dan Shinta, dan relief Kresnayana dengan tokoh Krisna dan Rukmini. Kisah Kresnayana menceritakan Krisna yang menculik dan mempersunting Rukmini. Relief candi di Jawa Timur biasanya dipahat berdasarkan analogi riwayat hidup tokoh yang didharmakan di tempat tersebut. Kisah Ramayana dan Kresnayana yang dipahatkan pada dinding candi Penataran ditafsirkan mirip dengan kisah Ken Arok dan Ken Dedes. Ketokohan Ken Arok sendiri masih menjadi kontroversi antara karakter seorang bandit yang berambisi memperbaiki keturunan setelah mengerti arti cahaya yang terpancar dari garbha Ken Dedes yang dilihatnya dan kemudian membunuh Tunggul Ametung yang menjadi suami sang nareswari, atau karakter seorang bangsawan yang mengemban amanat dari Mpu Purwa yang merupakan ayah Ken Dedes sekaligus keturunan Mpu Sindok untuk mengembalikan kejayaan kerajaan Kanjuruhan yang ditaklukkan oleh kerajaan Kediri, dengan dukungan kalangan brahmana dari kedua kerajaan.
Kitab Negarakretagama menyebutkan bahwa Ken Arok dicandikan di daerah Kagenengan, yang dewasa ini masih tersisa sebagai nama desa di wilayah selatan Kabupaten Malang, tepatnya di Kecamatan Pakisaji. Belum dapat dipastikan apakah Desa Kagenengan ini merupakan tempat yang sama yang disebut dalam kitab Negarakertagama, dan apakah luas daerah ini pada zaman itu meliputi wilayah Kecamatan Nglegok, tempat Candi Penataran berada.